Welcome To WaroyJohn Blog

Hakekat Dan Kritik Terhadap Teologi Kemakmuran ( Bagian I )

Selasa, November 10, 20150 komentar

DUNIA MEMPENGARUHI GEREJA ATAU GEREJA MEMPENGARUHI DUNIA

Apakah pola kehidupan seperti ini juga mempengaruhi gereja dan kehidupan orang Kristen ? Saya kira demikian. Suatu krisis besar masa kini ialah bukannya gereja mempengaruhi dunia, melainkan dunia mempengaruhi gereja. Bukannya gereja menggarami dunia, melainkan dunia mempengaruhi gereja. Keadaan seperti ini sebetulnya mendekati ajaran firman Allah atau menjauhi firman Allah? Tentu menjauhi firman Allah, bukan? Salah satu gejala yang menonjol tentang pengaruh dunia ke dalam gereja hari ini ialah munculnya aliran-aliran di dalam gereja yang agaknya duniawi dan materialistik sifatnya. Di Amerika kini bermunculan buku-buku dan artikel-artikel atau ungkapan-ungkapan seperti: "God’s Willis Prosperity," "Prosperity is Your Divine Right," "Happiness Now," "live Fully Now and Create a Heaven on Earth," "Serve God and Get Rich," "How to Get More in a Have Not World," "Name it and Claim it," "You Can Have What You Say" dan sebagainya.

Salah satu tokoh dari aliran ini ialah Kenneth Hagin Sr. Ia diakui sebagai "the father of the faith movement". Ia dilahirkan di Texas, Amerika, pada tanggal 20 Agustus, 1917, dalam keadaan sakit jantung dan beratnya hanya kira-kira 1 kg. Ia mengalami kehidupan yang sangat menderita bagaikan seorang cacat. Namun, menurut kesaksiannya, ia mengalami penyembuhan Ilahi pada waktu ia berumur 16 tahun. Pada tahun 1937, ia mengalami "baptisan Roh Kudus". Sejak itulah ia memulai pelayanannya: penyembuhan Ilahi, "name it and claim it," dan sebagainya.

Pada tahun 1960-an, pelayanan Hagin mulai berkembang ketika ia mengembangkan pelayanan dengan ajaran tentang "faith, prosperity, and positive confession," selain pelayanan penyembuhan Ilahi. Pada tahun 1974, ia mendirikan Rhema Bible Training Center di Tulsa, yang pada tahun1982 jumlah mahasiswanya telah mencapai lebih dari 1500 orang.

Bagaimana pendapat Anda setelah membaca nama-nama buku, artikel atau ungkapan di atas ? Misalnya "Happiness Now," "Serve God and Get Rich". Saya ingin bertanya, apakah sebenarnya tujuan kita mengikut Tuhan? Ingat Yesus pernah menegur orang banyak: "Sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang" (Yoh 6:26). Apakah sebenarnya motivasi seseorang melayani Tuhan.? Kalau Yesus sebagai Anak Allah datang ke dunia menjadi miskin untuk melayani Bapa, apakah pantas kita yang sudah ditebus dan diangkat dari lumpur dosa melayani Allah agar supaya menjadi kaya? Dalam dunia yang diperkirakan makin lama makin minim dan terbatas dalam hal sumber kekayaan alam ini, apakah wajar kita memikirkan: "How to have more in a have not world.?" Kami percaya bahwa tidak semua aliran Teologia Kemakmuran yang hanya begitu saja berpegang pada ungkapan-ungkapan di atas. Dan kami percaya dalam sejarah gerakan atau aliran Kekristenan seringkali sampai pada suatu waktu mereka akan mengalami kristalisasi atau proses pemurnian menuju ke ajaran Alkitab yang sejati. Mudah-mudahan yang terjadi adalah demikian.

TEOLOGIA KEMAKMURAN ATAU TEOLOGIA KAYU SALIB

Ada baiknya kita mengingat akan ucapan Tuhan dan Juru s’lamat kita Yesus Kristus: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkaldirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku" (Luk 9:23). "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu" (Luk 14:27). "Berjaga jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaan itu"

(Luk 12:15). Rasul Paulus menasihati saudara mudanya Timotius: "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (1Tim 6:9-10).

Apakah adil kalau kita mengatakan bahwa Teologia Kemakmuran itu semata-mata adalah pengaruh dunia yang materialistik? Kami kira tidak. Apakah ajaran Teologia Kemakmuran itu adalah ajaran yang semata-mata duniawi sifatnya? Kami kira tidak.

Adakah dasar Alkitab yang mengajarkan tentang kebahagiaan hidup, berkat Tuhan secara materi dan jasmani? Jawabannya ialah ada.

Ayat-ayat itu di antaranya ialah : -

Pertama : "Jikalau kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya" (Im 26:3-4).

Kedua : "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintahNya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka Tuhan, Allahmu akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu : Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar" (Ul 28:1-6).

Ketiga : "Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air anggurnya" (Ams 3:9-10).

Keempat, "Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan" (Mal 3:10).

Ayat-ayat inilah yang seringkali dipegang teguh oleh mereka untuk mendukung ajaran mereka, dan dengan ayat-ayat itulah mereka mengajarkan ajaran mereka, yang kemudian timbul karangan-karangan buku, artikel atau ungkapan-ungkapan seperti tersebut di atas. Dari sanalah orang mulai tertarik dengan ajaran itu. Masa’kan Allah kita yang mahabesardan kaya raya, kita sebagai anak-anak Nya tidak kaya raya? Masakan Allah kita adalah Raja dan kita sebagai anak-anakNya tidak hidup seperti raja? Padahal inilah sebenarnya ajaran Tuhan Yesus "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya" (Mat 8:20). Sebaliknya, salah seorang tokoh Teologia Kemakmuran berkata: "If the Mafia can ride around in Lincoln Continental town cars, why can’t King’s kids? Dan Kenneth Hagin mengatakan bahwa "God wants His children to eat the best, He wants them to wear the best cloth ing, He wants them to drive thebest cars, and He wants them to ave the best of everything.”

Paulus mengajarkan: "Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah … ." Apa janji janji Allah itu? " … yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia" (Roma 8:17). Sayang banyak orang pada hari ini maunya kemuliaan, tetapi tidak mau penderitaan, tidak tahu bahwa kemuliaan itu sifatnya eskatologis, yang akan datang (Roma 8:18). Dan syaratnya ialah kita menderita bersama-sama dengan Kristus sekarang!

KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU SENDIRI

Siapa yang tidak tertarik oleh ajaran atau janji janji seperti ini? Siapa yang tidak mau naik mobil Lincoln Continental atau Baby Benz, makan enak tidur enak dan segalanya enak? Bukan kah Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah akan memberkati kita sebagai umatNya. Kita hari ini boleh dengan iman meminta dan mengklaim berkat-berkat itu, maka kita pasti akan memperoleh nya. Kalau kita tidak memperoleh, berarti kita kurang beriman. Namun bagi kami, seandainya semua orang Kristen hidup mewah dengan segalanya serba enak, bukankah orang lain tidak kebagian dan menjadi hidup melarat dengan segalanya serba minim?Jangan lupa bahwa dengan sumber alam dan rezeki dunia yang terbatas, rasanya "unchristian" kalau kita borong semua dan kita nikmati sendiri. Bukankah orang lain tidak kebagian? Padahal Yesus berkata: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mrk 12:31). Rasul Yohanes mengatakan: "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1Yoh 3:16-17). Kita beruntung kalau hari ini kita tidak sampai perlu "korban nyawa" (1Yoh 3:16). Tapi bukankah kita patut belajar untuk "korban harta" bagi orang-orang yang membutuhkan? (1Yoh 3:17). Kalau pemerintah-pemerintah dunia hari ini tahu bagaimana menganjurkan dan menjalankan KB agar jumlah penduduk dunia tidak terlampau banyak (supaya berkat dan rezeki alam yang terbatasini tidak cepat habis), rasanya tidaklah sesuai dengan Hukum Kasih kalau kita mengatakan: "Serve God and get rich," atau kita bicara tentang: "How to get more in a have not world". Yesus berkata: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu … . Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu" (Luk 14:27,33). Demikianlah di antaranya yang dapat kita baca dengan jelas dalam Alkitab Perjanjian Baru mengenai ajaran Tuhan kita Yesus Kristus.

Memang benar bahwa di dalam Alkitab terdapat banyak ayat-ayat yang menjanjikan berkat Tuhan kepada umatNya, tetapi itupun bukan tanpa syarat. Kalau kita membaca dengan teliti dalam konteks yang benar kita akan berjumpa dengan syarat-syarat itu. Misalnya, Im 26:3-4 berbicara tentang berkat, tetapi sebelumnya dikatakan: "Janganlah kamu membuat berhala bagimu … . Jikalau kamu hidup menuruti ketetapanKu … " (Im 26:1,3). Demikian juga di dalam Ul 20: "Jikalau engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintahNya … segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu … " (Ul 20:1,2). Berkat ? Benar ! Tetapi bukannya tanpa syarat. Bukan pula "Namet it and Claim it" atau "You can have what you say"!

Bersambung Ke Bagian II
Share this article :
Comments
0 Comments
 
Support : Sahabat Yosua | Creating Website | Waroy John Template | WaroyJohn Blog | Pusat Promosi
Copyright © 2014. Waroy John Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Waroy John
Proudly powered by Blogger