Welcome To WaroyJohn Blog

Kitab Kejadian

Selasa, Maret 04, 20140 komentar

Kata Kejadian merupakan terjemahan dari istilah Inggris Genesis yang diambil dari bahasa Yunani melalui bahasa Latin. Di dalam Septuaginta (LXX) kata ini merupakan superskripsi kitab yang pertama dalam Alkitab. Kata ini berarti "asal usul, sumber atau menciptakan." Kata Ibrani bereshith yang diterjemahkan dengan "pada mulanya" merupakan kata pertama dalam Alkitab bahasa Ibrani. Kata ini sering kali dipakai untuk Kitab Kejadian.

SIFAT DASAR

Kejadian merupakan kitab yang mengisahkan aneka permulaan. Kitab ini menyajikan kisah yang megah tentang permulaan segala sesuatu yang dijadikan ada oleh sang Khalik. Kitab ini menjawab pertanyaan manusia mengenai asal usul dunia, tanaman, hewan dan umat manusia. Kitab ini mengisahkan penetapan lembaga keluarga, asal mula dosa, penganugerahan penyataan ilahi, pertumbuhan dan perkembangan bangsa manusia dan awal rencana Allah untuk menyediakan penebusan melalui umat pilihan-Nya. Kitab ini menyajikan dan mengilustrasikan kebenaran-kebenaran abadi, dan kitab ini memecahkan sejumlah teka-teki, rahasia dan situasi membingungkan dari segi kehendak Allah bagi umat-Nya. Dengan bahasa yang jernih dan penuh makna penulisnya mengemukakan berbagai rencana dan maksud Allah yang telah dinyatakan-Nya di samping keajaiban-keajaiban tindakan-Nya terhadap manusia.

Kejadian mengarahkan pembacanya kembali ke saat maha penting dari penciptaan ketika mana Khalik yang mahakuasa bersabda menjadikan berbagai keajaiban tak tersaingi berupa matahari, bulan, bintang-bintang, planet, galaksi, tanaman dan makhluk-makhluk hidup serta satu orang yang Ia ciptakan sesuai dengan gambar-Nya. Di dalam lima puluh pasal ini, penulis yang terilhamkan menyingkapkan drama penciptaan; dia mengisahkan bagaimana dosa merayap muncul dengan pasti dan tanpa ampun untuk mendatangkan kehancuran, kekacauan dan maut; dia menunjukkan buah-buah tragis dari dosa berupa kekalahan menyedihkan orang tua kita yang pertama; dan dia memperlihatkan bagaimana kemudian kejahatan manusia yang bertumpuk menghasilkan kehancuran dan nyaris kepunahan kehidupan umat manusia. Di dalam awal yang baru penulis menelusuri pertumbuhan umat yang baru itu dan akhirnya karier yang mempesona dari Abraham, Ishak, Yakub dan anak-anaknya. Kitab ini diakhiri dengan kematian Yusuf di Mesir.

Kej 1:1-11:32, mengemukakan kisah manusia sejak diciptakan hingga awal kehidupan Abraham. Kej 12:1-50:26, mengisahkan rangkaian tindakan Allah terhadap umat pilihan-Nya-Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf serta keturunan mereka. Di sepanjang narasi ini perhatian utama penulis ialah untuk mengemukakan maksud Yehovah menciptakan dan menuntun umat pilihan tersebut. Bukan hanya Kejadian, tetapi seluruh Alkitab menunjukkan bahwa melalui umat pilihan ini Tuhan berusaha menyatakan sifat dan jalan-jalan-Nya kepada dunia, menanamkan kehendak kudus-Nya di bumi, dan menyebarkan "kabar baik" tentang penebusan kepada seluruh umat manusia. Bangsa-bangsa dan perseorangan disebutkan dan dikisahkan di dalam kitab ini hanya sejauh mereka itu sesuai dengan rencana dan maksud agung Tuhan. Bangsa Sumer, Het, Babel dan Asyur, disebutkan manakala sejarah mereka menyentuh sekilas kehidupan bangsa pilihan itu, tampil sejenak untuk menunjukkan maksud Allah bagi dunia. Pada setiap tahap, Roh berusaha menjadikan penyataan Allah jelas bagi manusia dari segala zaman. Di dalam drama yang bergerak dengan cepat ini, tersingkaplah rencana Allah.

KEPENULISAN

Adalah tepat untuk menyatakan bahwa Musa adalah penulis yang bertanggung jawab dari kitab ini. Kitab ini merupakan kitab pertama dari Pentateukh, yang oleh Alkitab maupun tradisi dikaitkan dengan Musa. Sulit untuk menemukan seorang tokoh di sepanjang sejarah Israel yang lebih memenuhi syarat untuk menulis sejarah ini. Terlatih dalam "segala hikmat orang Mesir" (Kis 7:22*), Musa oleh Tuhan dipersiapkan untuk memahami berbagai catatan, tulisan dan kisah lisan yang ada ketika itu. Sebagai seorang nabi yang kepadanya diberikan kehormatan luar biasa untuk dapat bersekutu selama beberapa jam dengan Allah di Sinai, Musa cukup dibekali untuk mencatat bagi semua orang gambaran Tuhan tentang kegiatan-Nya sepanjang zaman. Mana ada tokoh lain di sepanjang segala abad yang memiliki kuasa dan iman semacam dirinya, serta menikmati hubungan yang demikian intim dengan Yehovah?

Pada zaman modern, penemuan catatan-catatan kuno seperti Surat-surat dari Amarna, sastra Ugarit (atau Ras Shamra) dan lempengan-lempengan tanah liat dari Mesopotamia (Mari dan Nuzu) telah memungkinkan para sarjana menyusun ulang latar belakang sejarah dan budaya dari kisah Alkitab dan menemukan bagaimana bentuk kehidupan di Mesir, Palestina dan Mesopotamia sepanjang masa Alkitab. Sangat mungkin banyak peninggalan lisan dan tertulis, yang menjangkau balik jauh ke masa kuno, tersedia bagi sarjana Ibrani terkemuka tersebut, yang pendidikannya di Mesir dan pendidikan lanjutnya di wilayah gunung Sinai telah menjadikan dirinya memahami berbagai gerakan dunia yang penting. Menurut tradisi Yahudi, ketika ahli Taurat yang terkemuka, Ezra, kembali ke Yerusalem dari Babel dengan membawa sejumlah naskah Perjanjian Lama berbahasa Ibrani, dia mulai bekerja dengan sangat giat untuk memelihara, menyalin dan menyunting naskah-naskah kuno yang ada padanya itu.

KITAB KEJADIAN DAN ILMU PENGETAHUAN

Jika seseorang berharap untuk menemukan di dalam Kitab Kejadian kisah ilmiah tentang bagaimana dunia dijadikan dengan segala pertanyaan mengenai kehidupan primitif terjawab dalam bahasan teknis keilmuan yang dikenal guru besar atau peneliti ilmiah, dia akan kecewa. Kitab Kejadian bukan merupakan usaha untuk menggumuli atau menjawab masalah-masalah teknis ilmiah. Kitab ini membicarakan soal-soal yang jauh melampaui bidang ilmu. Penulis berusaha untuk memperkenalkan kita dengan Allah abadi serta menunjukkan makna kudus dari diri, maksud dan sikap Allah terhadap makhluk-makhluk ciptaan-Nya sementara Ia melaksanakan kehendak-Nya yang kudus. Kitab yang sangat menonjol kedalaman dan keunggulan moralnya, martabat dan kemegahannya ini, melukiskan Allah abadi yang berkarya menyiapkan sebuah tempat di mana makhluk-makhluk kesayangannya bisa hidup dan bertumbuh serta memancarkan kemuliaan ilahi.

GARIS BESAR — KEJADIAN

I. ANEKA PERMULAAN PERTAMA (KEJADIAN 1:1-11:32)

A. Penciptaan (Kej 1:1-2:25)
B. Pencobaan dan Kejatuhan (Kej 3:1-24)
C. Dua Bersaudara (Kej 4:1-26)
D. Set dan Keturunannya (Kej 5:1-32)
E. Dosa dan Air Bah (Kej 6:1-8:22)
F. Kehidupan Nuh yang Kemudian dan Keturunannya (Kej 9:1-10:32)
G. Menara Babel (Kej 11:1-32*)

II. PARA LELUHUR (KEJADIAN 12:1-50:26)
A. Abraham (Kej 12:1-25:18)
B. Ishak (Kej 25:10-26:35)
C. Yakub (Kej 27:1-36:43)
D. Yusuf (Kej 37:1-50:26)


*Untuk Diskusi Topik ini, Silahkan kunjungi Sahabat Yosua Fans Page. Terima kasih.
Share this article :
Comments
0 Comments
 
Support : Sahabat Yosua | Creating Website | Waroy John Template | WaroyJohn Blog | Pusat Promosi
Copyright © 2014. Waroy John Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Waroy John
Proudly powered by Blogger