Welcome To WaroyJohn Blog

Kitab Keluaran

Rabu, Februari 10, 20160 komentar

J  U D U L

Nama Keluaran diterjemahkan dari bahasa Inggris, Exodus, yang merupakan transliterasi dari Septuaginta dan sampai kepada kita melalui Vulgata Latin. Di dalam bahasa Yunani, kata tersebut berarti “keberangkatan” atau “kepergian.” Judul Ibrani bagi kitab ini merupakan frasa pertamanya, “Inilah nama,” atau sering langsung “Nama-nama” begitu saja. Sebagai nama yang melukiskan isi kitab ini, Keluaran tidak memuaskan sebab kisah keluarnya bangsa Israel dari Mesir hanya menghabiskan tidak sampai setengah bagian kitab ini.

TANGGAL 
DAN KEPENULISAN.

Alkitab menyebutkan bahwa penulis Kitab Keluaran ini, bersama dengan empat kitab lainnya dalam Pentateukh, adalah Musa. Penelitian Alkitab dari segi sejarah dan sastra telah menjadikan kitab-kitab ini suatu himpunan naskah yang ditulis oleh beberapa orang penulis sejak abad ke-9 hingga abad ke-5 sM. Pandangan radikal yang menolak bahwa Musa ikut menulis sebagian dari kitab-kitab ini tidak dianut luas lagi saat ini seperti halnya satu angkatan yang lalu. Sekalipun masih banyak sarjana liberal yang mempertanyakan soal kepenulisan Pentateukh oleh Musa, berbagai penemuan arkeologis telah membuat para pakar dari latar belakang teologis menghargai lebih tinggi kesejarahan dari peristiwa-peristiwa yang dikisahkan.

LATAR BELAKANG SEJARAH

Keluaran membahas kisah bangsa Israel mulai dari tempat di mana Kitab Kejadian berhenti. Kurun waktu yang panjang di antara Yusuf dan Musa dikemukakan dalam dua ayat ringkas (Kel 1:6,7*), dan kemudian diuraikan situasi yang sama sekali baru dari keturunan Yakub. Tamu-tamu istimewa Firaun dan Yusuf telah menjadi bangsa budak, sasaran dari ketakutan dan kebencian para penguasa mereka. Ketika Firaun berusaha mengendalikan bangsa Ibrani itu melalui penindasan yang keji, Allah bertindak untuk melepaskan mereka. Sang pembebas, Musa, lebih dahulu dipersiapkan dan baru kemudian, dengan kuasa Allah, pembebasan yang terkenal itu berlangsung. Meskipun demikian, penebusan dari cengkeraman Mesir, bukan sekadar pembebasan dari perbudakan saja. Allah membawa Israel keluar dari Mesir agar Dia dapat membawa mereka, selaku bangsa yang dipersiapkan sendiri oleh-Nya, ke Negeri Yang Dijanjikan. Jadi, tema utama dari Keluaran, bukan sekadar tindakan penebusan yang luar biasa oleh Allah, melainkan juga pengadopsian dan peresmian Israel selaku umat Allah. E. E. Flack mengatakan, “Keluaran tidak diragukan lagi merupakan kitab paling penting yang pernah ada yang membahas berdirinya sebuah bangsa” (“Interpretation of Exodus,” Interpretation, Jan. 1949). “Seluruh sejarah atau filsafat sejarah Ibrani sesudah ini sebagaimana tercermin di dalam kitab nabi-nabi melihat balik ke peristiwa Keluaran sebagai tindakan kreatif Allah yang menciptakan berdirinya bangsa Ibrani” (Alleman dan Flack, Old Testament Commentary, hlm. 207).

Tanggal terjadinya peristiwa Keluaran merupakan persoalan bagi para peneliti selama berabad-abad, dan dengan adanya berbagai penemuan arkeologi modern, hangatnya perdebatan malah makin meningkat, sekalipun fakta sejarah tetap agak suram. Tanggalnya yang sudah ditentukan adalah paling cepat 1580 sM sedangkan paling lambat adalah 1230 sM. Karena Alkitab hampir tidak memberikan masukan untuk menyusun sebuah kronologi, hendaknya diingat bahwa tanggal yang ditetapkan untuk peristiwa Keluaran bukan merupakan masalah doktrin, melainkan hanya informasi sejarah. Secara umum dianggap bahwa orang Israel masuk ke Mesir ketika keponakan Semit mereka, orang Hiksos, sedang berkuasa, mungkin sekitar 1700 sM. Jika mereka tinggal di Mesir selama 430 tahun (Kel 12:40*), maka tanggal kepergian mereka pastilah sekitar tahun 1270 sM. Sebagian besar bukti arkeologi yang kita miliki tampaknya menunjuk kepada sebuah tanggal tertentu pada abad ketiga belas. Pembangunan Pitom dan Raamses (Kel 1:11*), yaitu Rameses Agung, memerintah pada saat itu. Data yang dikemukakan oleh arkeologi bagi kejatuhan sejumlah besar kota kerajaan di Kanaan, dari Lakhis hingga Hazor, juga adalah abad ketiga belas. Penelitian Nelson Glueck di wilayah Transyordan dan gurun Negeb telah menemukan kenyataan bahwa bangsa-bangsa Moab, Amon, Edom dan Amori tidak tinggal di wilayah tersebut dan siap untuk menentang kemajuan Israel sebelum abad ketiga belas (bdg. The Other Side of Jordan dan Rivers in the Desert). Kesulitan utama untuk menemukan tanggal terjadinya peristiwa Keluaran pada abad ketiga belas dijumpai di 1Raj 6:1*. Di situ dikemukakan bahwa Bait Suci mulai dibangun 480 tahun sesudah peristiwa Keluaran, yaitu pada tahun keempat pemerintahan Salomo. Tahun keempat pemerintahan Salomo adalah sekitar tahun 960 sM sehingga rupanya peristiwa Keluaran terjadi pada tahun 1440 sM; dan tanggal ini bukan hanya bertentangan dengan bukti arkeologi, namun juga dengan tanggal yang didapat dari Kel 12:40*. Telah diusulkan pemecahan dengan menganggap tahun-tahun dari 1Raj 6* sebagai berarti dua belas angkatan, waktu sesungguhnya tidak lebih daripada tiga ratus tahun. Sekalipun demikian, kenyataan bahwa tanggal terjadinya peristiwa Keluaran tidak dapat ditentukan tidak mengurangi kesejarahan kitab ini maupun berita utamanya tentang penebusan oleh Allah.
Selengkapnya tentang Kitab Keluaran, silahkan klik disini
Share this article :
Comments
0 Comments
 
Support : Sahabat Yosua | Creating Website | Waroy John Template | WaroyJohn Blog | Pusat Promosi
Copyright © 2014. Waroy John Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Waroy John
Proudly powered by Blogger