Welcome To WaroyJohn Blog

A L L A H

Sabtu, Maret 01, 20140 komentar

"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1. )

Dalam pelajaran ini kita akan mendiskusikan tentang beberapa hal yang sudah kita pelajari tentang Allah dari Alkitab. Kita akan melihat nama-Nya. Kita akan mempelajari bagaimana sifat Allah itu. Kita akan mempelajari tiga pribadi dari satu Allah kita.

Alkitab tidak membuat suatu usaha untuk membuktikan bahwa Allah itu ada. Alkitab diawali dengan pernyataan, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Ini dilakukan pada awal alam semesta ini diciptakan.

A. NAMA ALLAH
Ketika kita menggunakan kata Allah, tidak ada pertanyaan tentang artinya. Kita langsung berpikir tentang Allah yang besar, pencipta segala sesuatu.

Allah memberikan diri-Nya sendiri sebuah nama yang dengan nama itu Dia ingin dikenal, "Aku inilah Tuhan. Inilah nama-Ku." Yes 42:8. Nama Tuhan adalah suatu nama yang bersifat pribadi. Banyak ilah dengan berbagai nama yang berbeda disembah di dunia pada saat ini. Tetapi nama Allah yang benar adalah Tuhan. Kata Tuhan dalam bahasa Ibrani, yaitu Yahweh, adalah suatu nama yang menggambarkan sifat Allah. Dalam nama ini, terdapat suatu maksud yang bersifat kekal dan tidak pernah berubah.

Nama Allah adalah kudus. Sepuluh perintah Allah yang ketiga mengatakan, "Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan" Kel 20:7. Kita harus berhati-hati dengan tidak menggunakan nama Allah dengan sembarangan seperti dalam bersumpah. Kita bertanggung jawab kepada Allah dalam hal ini.

Kata Ibrani Untuk Nama Allah 
    1. ‘el, ‘eloah, ‘elohim
      Sebutan el berakar pada suatu kata yg berarti kekuatan atau tenaga. Dengan arti ini el digunakan dalam PL untuk manusia, dan secara abstrak digunakan untuk benda, selain untuk Allah. Apabila mengacu kepada Allah, maka kata itu sering dirangkai dengan julukan seperti ‘Yg Mahakuasa’, misalnya el-shaddai, Allah Yg Mahakuasa, atau Maha sempurna. Kata eloah (jarang digunakan kecuali dlm puisi) dan elohim juga digunakan; bentuk jamaknya, elohim, lazim digunakan. Ada yg melihat penggunaan bentuk jamak ini sebagai sisa politeisme, yg lain melihatnya sebagai tanda yg mengacu kepada Trinitas. Tapi lebih mungkin ialah contoh penggunaannya yg lazim dalam bh Ibrani, dimana penggunaan bentuk jamak dimaksudkan untuk mengintensifkan atau memperluas gagasan yg dikemukakan dalam bentuk tunggal. Dengan demikian elohim mengarahkan perhatian kepada kepenuhan Allah yg tak kunjung habis, kepada kelimpahan hidup di dalam Allah.
    2. Yahweh
      Nama ini, sering ditulis Jehovah, diterjemahkan ‘TUHAN’ dalam Alkitab terjemahan LAI. Yahweh adalah nama diri Allah, seperti Elohim adalah nama umum bagi Allah. Jadi pada khususnya Yahweh adalah nama dari Allah yg hidup yg dinyatakan oleh Alkitab. Asal mulanya tidak pasti, meskipun mungkin berasal dari kata dasar hwh atau hyh, yg mengandung pengertian ‘eksistensi yg mandiri dan tidak bermuasal’. Ketika pertama kalinya dinyatakan kepada Musa dari nyala api yg keluar dari semak duri (Kel 3:11-15), api yg berasal dari dirinya sendiri dan bukan dari sekelilingnya, adalah pertanda dari eksistensi yg mandiri. Penyingkapan Allah tentang arti nama ‘AKU ADALAH AKU’, atau mungkin lebih tepat ‘AKU AKAN ADA YANG AKU AKAN ADA’, mengumumkan kesetiaan Allah dan Allah yg tidak pernah berubah. Ia tetap sama, kemarin, hari ini dan selama-lamanya. Sementara Kel 6:4 nampaknya mengemukakan bahwa nama Yahweh belum dikenal sebelumnya, sedang dalam terang Kej 15:7; 28:13 sudah diperkenalkan, maka Kel 6:4 mengartikan bahwa Nama itu belum dinyatakan sebelumnya dalam pengertian yg sebenarnya dan dalam makna kualitasnya. Perlu diperhatikan bahwa dalam penyataan ini Yahweh menyatakan diriNya bukan sebagai Allah yg baru atau Allah yg asing, sesungguhnya tidak ada yg lain, kecuali ‘Yahweh, Allah nenek moyangmu’ (Kel 3:16).
    3. ‘adonay Ini juga bentuk jamak, mengacu kepada Allah sebagai penuh kehidupan dan kuasa. Artinya ‘Tuhan’, atau dalam bentuknya yg lebih diperkuat, ‘Tuhan dari segala tuan’, dan ‘Tuhan semesta’, yg menunjukkan Allah sebagai Pemerintah yg kepada-Nya segala sesuatu tunduk dan kepada-Nya manusia dihubungkan sebagai hamba (Kej 18:27). Sebutan ini paling disukai oleh para penulis Yahudi di kemudian hari, dan nama itulah yg diambil untuk mewakili nama suci YHWH.
      Anggapan bahwa pemakaian nama-nama ini menunjukkan adanya perbedaan antara Allah yg lebih tinggi dan yg lebih rendah dalam pemikiran penulis-penulis PL, tidak cocok dengan fakta-fakta, dan apabila hal itu dijadikan patokan bagi penentuan sumber-sumber maka akan menyebabkan kekacauan belaka. Memang penulis-penulis PL menekankan aspek-aspek yg berbeda tentang sifat Allah, tapi hal ini tidak mendukung pandangan evolusioner tentang agama Israel yg berkembang dari polidemonisme sampai kepada monoteisme. Kecenderungan umum yg berlaku di Israel ialah arah yg sebaliknya, yaitu mundur dari`monoteisme murni dan menerima pengaruh politeisme dari bangsa-bangsa di sekitarnya. Walaupun terdapat perkembangan sejarah tentang penyataan din Allah kepada Israel, sifat dasar dan tabiat-Nya tetap tidak pernah berubah selama-lamanya.
      Allah yg dinyatakan oleh Kitab Suci adalah Allah Yg Hidup, berpribadi, yg sendirinya ada dan tidak dijadikan, sadar akan diriNya, Pencipta alam semesta, Sumber kehidupan dan berkat. Kehidupan-Nya, sifat-Nya dan kehendak-Nya adalah tema-tema pokok yg menjiwai pemikiran-pemikiran para penulis Alkitab.
    B. SIFAT ALLAH

    Di dalam Alkitab kita menemukan beberapa pernyataan mengenai sifat Allah itu.
    1. ALLAH ADALAH ROH
      Yesus berkata demikian dalam Yoh 4:24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Allah bukanlah manusia dengan tubuh daging. Dia adalah roh yang hidup. Dia terbebas dari semua hal yang dibutuhkan oleh tubuh jasmani. Hal ini sulit bagi pikiran kita untuk mengerti tentang keberadaan Allah. 
    2. ALLAH ADALAH BAPA
      Ada satu pengertian bahwa Allah adalah Bapa untuk semua orang. Allah adalah Bapa untuk semua orang hanya dalam pengertian bahwa Ia adalah pencipta dan pemelihara semua orang. Ada beberapa orang yang menafsirkan kebenaran ini sebagai bukti bahwa semua orang akan diselamatkan dan masuk Kerajaan Allah. Hal itu tidak benar.
      Ketika seseorang masuk ke dalam kelahiran baru bersama Allah, melalui Yesus Kristus, maka Allah menjadi seperti Bapa mereka di surga. "Tetapi semua orang yang menerimanya diberikannya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah." Yoh 1:12. 
    3. ALLAH ADALAH TERANG
      Ini adalah penjelasan tentang Allah yang diberikan Yohanes: "Allah adalah terang dan di dalam Dia tidak ada kegelapan." 1Yoh 1:5. Kegelapan adalah suatu gambaran dari ketidakpedulian, kesalahan dan dosa. Terang adalah gambaran dari hikmat dan kemurnian. Allah bijaksana dalam segala hal dan sempurna adanya. 
    4. ALLAH ADALAH KASIH
      Ada beberapa hal dalam kehidupan kita yang mungkin menyebabkan kita ragu-ragu akan kasih Allah. Tetapi jika Anda mengerti mengapa Allah mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal, Anda tidak akan mempunyai keragu-raguan lagi. Baca Yoh 3:16 "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Yesus Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." Roma 5:8. 
    5. ALLAH ITU TAK BERAKHIR/TAK TERBATAS.
      "Allah itu kekal. Allah itu tak berawal dan tak berakhir. Dia adalah Allah yang kekal. "dari selama-lamanya dan untuk selama-lamanya Engkaulah Tuhan." Maz 90:2.
      • Allah berada di segala tempat dalam waktu yang sama. Hal ini tidak berarti bahwa Dia terpisah secara samar-samar di seluruh dunia, tetapi bahwa Allah secara utuh berada dimanapun dalam waktu yang sama. "Dia tidak jauh dari kita masing-masing sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada." Kis 17:27-28.
      • Allah mengetahui semua hal. Dia mengetahui semua di masa lalu, di masa sekarang dan semua hal di masa datang. Dia tahu tentang segala sesuatu dan setiap makhluk. "Sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya semua telah Engkau ketahui, ya Tuhan." Maz 139:4.
      • Allah memiliki semua kuasa. "Satu kali Allah berfirman, dua hal yang kudengar: bahwa kuasa dari Allah asalnya." Maz 62:12. Lebih dari sekali Alkitab berkata bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. 

    C. KEBERADAAN ALLAH
    Adalah benar bahwa Alkitab tidak pernah membicarakan keberadaan Allah terlepas dari sifat-sifat-Nya, karena Allah adalah Apa yg Ia sendiri nyatakan tentang diriNya. Tapi adalah mungkin untuk memikirkan keberadaan Allah dalam hubungan dengan keberadaan kita manusia, atau dari segi kesamaan maupun kebalikannya, sekalipun hakikatnya tetap tak dapat dipahami. Dapat dikatakan bahwa Allah adalah Roh, Roh Sejati, berpribadi dan tidak terbatas.
    Menurut penyataan Kristus kepada wanita Samaria, Allah adalah Roh (Yoh 4:24), dan kita harus memahami Dia sebagai Roh Sejati, dengan pengertian bahwa Ia bukanlah kumpulan atau terdiri dari bagian-bagian, melainkan tanpa tubuh atau wujud jasmaniah, dan justru tak dapat dilihat dengan indra jasmaniah (Yoh 1:18).
    Alkitab juga jelas menyatakan bahwa Allah adalah Roh, berpribadi, rasional, sadar akan diriNya, mengambil keputusan dari diriNya, dan pelaku moral yg piawai. Allah adalah Akal yg tertinggi, dan sumber dari segala rasionalitas yg ada dalam seluruh ciptaan-Nya.
    Allah adalah Roh Yg Mahakuasa, tanpa ikatan dan batasan apa pun atas keberadaan-Nya atau atas salah satu sifatNya, dan setiap aspek dan unsur dari kodrat-Nya tidak terbatas. Terkait dengan waktu, ke-’tanpa-batas’-an-Nya disebut kekekalan. Terkait dengan ruang atau tempat Ia disebut omnipresen (hadir di mana-mana). Terkait dengan semesta alam Ia dinyatakan baik transenden maupun immanen. Yg dimaksud dengan Allah yg transenden ialah, keterlepasan-Nya dari seluruh ciptaan-Nya sebagai Pribadi yg berdaulat dan bebas bertindak sendiri dan yg ‘ada hadir’ sendirinya. Ia tidak dikungkung oleh alam, tapi tanpa batas Ia diagungkan di atasnya. Bahkan bagian-bagian Alkitab yg secara khas menyingkap manifestasi-Nya yg temporal dan lokal menekankan keagungan-Nya dan kemahakuasaan-Nya (omnipoten) sebagai Pribadi luar dunia, Pencipta dan Hakim Yg Mahakuasa (bnd Yes 40:12-17).
    Yg dimaksud dengan Allah yg Immanen ialah kehadiran dan kuasa-Nya yg senantiasa berlaku dalam ciptaan-Nya. Ia tidak berdiri jauh dari dunia, tidak masa bodoh dan berpangku tangan menonton dari jauh hasil karya ciptaan-Nya; Ia merasuki segala sesuatu yg organik dan yg anorganik, bertindak dari dalam ke luar, dari titik pusat setiap atom dan dari sumber paling dalam pikiran dan kehidupan dan perasaan, yaitu suatu rangkaian bersinambungan, dari sebab dan akibat. Dalam Yes 57:15 terdapat ungkapan tentang Allah yg transenden sebagai ‘Yg Mahatinggi dan Yg Mahamulia, yg bersemayam untuk selamanya dan Yg Mahakudus namaNya’, dan tentang Dia yg immanen sebagai ‘Yg juga bersama-sama orang yg remuk dan rendah hati’. 

    D. SATU ALLAH DENGAN TIGA PRIBADI
    Ada tiga pribadi dalam satu Allah yang disebut Trinitas. Hal ini berarti bahwa Allah dinyatakan sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Masalah ini sulit dimengerti, tetapi hal ini diajarkan dengan jelas dalam Alkitab. Kita jangan pernah berpikir bahwa sesuatu tidak bisa benar hanya karena kita tidak bisa mengertinya secara utuh. Pengajaran-pengajaran tentang Trinitas mungkin tidak bisa sepenuhnya dimengerti, tetapi bisa sepenuhnya diterima dan dipercayai, karena diajarkan dengan jelas dalam Alkitab.
    Kita diajarkan bahwa Yesus dan Bapa adalah satu: "Aku dan Bapa adalah satu" Yoh 10:30. "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?" Yoh 14:9.
    Kita diajarkan bahwa Yesus dan Roh Kudus adalah satu. Ketika Yesus mengajarkan tentang kedatangan Penghibur, yaitu Roh Kudus, Dia membuat keberadaan Roh Kudus sama dengan keberadaan-Nya sendiri. "Dan aku akan meminta kepada Bapaku dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu yaitu Roh Kebenaran." Yoh 14:16-17.
    Kita diajarkan bahwa Allah dan Roh Kudus adalah satu. Petrus mengajar bahwa dusta terhadap Roh Kudus berarti dusta kepada Allah: "Tetapi Petrus berkata: Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian hasil dari penjualan tanahmu? Engkau bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah." Kis 5:3-4.
    Ketika kita merenungkan ayat-ayat di atas, kita melihat Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu. Mungkin ilustrasi berikut ini dapat menjelaskan bagaimana seseorang bisa menjadi tiga dan tiga bisa menjadi satu. Bayangkan seorang pria. Adalah sesuatu yang mungkin jika seorang pria bisa menjadi seorang anak, suami dan ayah pada waktu yang sama. Namun dia tetap satu. Pria tersebut dinyatakan (diketahui) dengan tiga cara. Allah adalah satu Allah, namun Dia telah menyatakan diri-Nya sendiri sebagai Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.
    Share this article :
    Comments
    0 Comments
     
    Support : Sahabat Yosua | Creating Website | Waroy John Template | WaroyJohn Blog | Pusat Promosi
    Copyright © 2014. Waroy John Blog - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Modify by Waroy John
    Proudly powered by Blogger